Selasa, 01 Mei 2012

DI ANTARA DUA PILIHAN




Dalam kehidupan sehari-hari kita sering diperhadapkan dengan kenyataan untuk memilih salah satu  di antara dua pilihan: sakit atau sehat?, lapar atau kenyang?, kurang atau lebih? Bagi seorang pelajar: tinggal kelas atau naik kelas?– bagi seorang pedagang: tidak terjual dagangannya atau laris? – bagi seorang karyawan perusahaan: bolos kerja atau lembur (offertime) dengan bonus  dari boss-nya.
Kenyataan hidup yang kita hadapi seakan-akan berbeda dari harapan kita, perhatikan bagaimana kelaparan hebat melanda seluruh penduduk  Samaria. Bukankah penduduk kota Samaria mengenal Allah dan hidup menyembah Dia. Tetapi kenyataannya mereka dikepung oleh tentara Aram di bawah pimpinan Raja Benhadad (2 Raja-raja 6:24-33), dampaknya harga barang2 yang biasanya dibuang dan ‘menjijikan’ pun mahal harganya dan menjadi bahan makanan seperti 1 (satu) kepala keledai seharga 80 syikal perak (dirupiahkan sekitar Rp.535,766,-) dan seperempat kap (cangkir) tahi merpati seharga 5 syikal perak (dirupiahkan sekitar Rp.307,230,-). Wow bukankah mahal harganya? Di sisi lain, bukankah itu bukanlah  makanan yang halal bagi warga Kerajaan Yehuda yang berpusat ibukota di Samaria dalam periode kepemimpinan Raja Yoram saat itu.
Seakan-akan seperti penggalan dari isi lagu yang plesetin  oleh seseorang : “naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali,….kiri kanan kulihat saja…barang-barang naik harganya…..kiri kanan mahal harganya…he…he.) dan juga, lagu dari Slank ,salah satu group musik rock Indonesia judulnya: “Naik-naik….”. Semuanya terjadi karena terbatasnya bahan pasokan makanan yang habis di Kota Samaria yang membutuhkan suplai (import) dari kota lain sedangkan situasi saat itu tidak menginjinkan warga Samaria mendatangkan bahan makanan dari luar Samaria.
Juga, karena mahalnya harga bahan makanan membuat sebagian yang lain menjadi barbar seperti digambarkan di dalam 2 Raja-raja 6:26-29, dimana ada dua perempuan telah membunuh, memasak dan memakan daging anaknya sendiri. Dahulu sempat negeri kita digegerkan dengan Sang Pemakan Mayat alias “Sumanto’ tetapi adiknya, “Parno” ikut mayat juga seperti dikutip http://koranbaru.com/parno-adik-dari-sumanto-juga-pemakan-mayat/ edisi 17 Maret 2011, tetapi ini justru ini lebih sadis! Bicara kelaparan mememang sesuatu yang patut direnungkan, dimana data Persekutuan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan setiap 5 detik di dunia ada 1 orang meninggal karena kelaparan, demikian dipaparkan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki-moon pada 16 November 2009 (Selasa, 11 Agustus 2010 oleh http://wahw33d.blogspot.com/2010/08/tingkat-kematian-akibat-kelaparan-di.html).
Mengapa banyak orang demo tolak kenaikkan harga bahan bakar bumi
(BBM)? Karena kuatir kenaikkan harga BBM tersebut akan berimbas harga-harga sembako,transportasi, jasa dan lainnya akan naik karena semuanya pakai BBM..takut tidak sanggup penuhi kebutuhannya! Jika BBM naik, maka  diprediksi akan bertambah 1,5 juta warga miskin baru di Indonesia seperti dituturkan http://www.lensaindonesia.com pada Rabu, 28 Maret 2012.
Tetapi sebagai orang percaya kepada TUHAN , kira harus memimilih yang BENAR sesuai kehendak TUHAN, dimana melalui kehendakNya TUHAN pasti memelihara kehidupan kita. Sekalipun mungkin BBM akan naik, yang pasti BBM (Berkat-Berkat Mengikuti), berkat Tuhan akan menngikuti hidup kita.
Dalam situasi sesulit apapun pilihlah satu di antara dua pilihan YANG BENAR sesuai FIRMAN TUHAN !
Dengan bercermin dari kisah nyata di dalam Kitab 2 Raja-raja 6:32-7:20 – Mari kita pelajari bagaimana orang-orang yang mengenal Tuhan ini memilih apa yang BENAR salah satu di antara dua pilihan  yang dihadapinya.
Elisa, Walaupun sempat takut,  tetapi akhirnya berani karena Firman Tuhan (2
Raja-raja 6:32,33-7:1-3).
          Setiap orang pasti memiliki rasa takut terhadap sesuatu; ada yang takut jika masuk dalam ruangan yang gelap, ada yang takut jika ada di atas ketinggian, serta ada yang takut mendengar suara yang aneh atau asing. Demikianlah Elisa takut karena ia mendengar bahwa Raja marah kepadanya bahkan akan membunuhnya (2 Raja-raja 6:33).
Jangan sampai ketakutan membuat kita tidak  mempercayai TUHAN lagi seperti Raja dan ajudannya (2 Raja-raja 6:33; 7:2). Seperti Raja Samaria mengatakan bahwa TUHAN tidak bisa diharapkan lagi (6:33). Bukankah TUHAN adalah sumber harapan hidup kita, dan IA bisa diharapkan oleh kit. Seperti ajudan Raja Samaria mengatakan bahwa TUHAN tidak bisa lagi berbuat apa-apa (7:2a). Bukankah, tiada yang MUSTAHIL bagi ALLAH: “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Lukas 1:37) dan “Segala sesuatu mungkin bagi orang percaya” (Markus 9:23)
Jangan lupa bahwa kuasa Firman Tuhan bisa mengubah keadaan (2 Raja-raja
7:1). Oleh karena sangat penting kita hidup dan bertumbuh dalam Firman Tuhan.
Marilah kita jangan mau lagi dikuasai oleh ketakutan sebaliknya beranilah
karena Fiman Tuhan sebab “FirmanMu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”  (Mazmur 119:105) dan “sebab Allah  tidak memberikan kpd kita roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban” (2 Timotius 1:7)
Empat orang kusta, walaupun dalam posisi merasa tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi akhirnya melakukan apa yang terbaik dalam hidupnya (2 Raja-raja 7:3-7).
4 orang kusta diperhadapkan dengan dengan 2 pilihan yaitu berserah MATI saja atau pertahankan HIDUP yang digambarkan dengan 3 hal yang dipertimbangkan: pertama,  masuk ke kota Samaria tapi akan ikut mati kelaparan seperti warga yang lainnya; kedua, duduk2 saja di dekat pintu gerbang kota berarti menunggu mati juga;
ketiga, masuk ke perkemahan tentara Aeam hasilnya untung-untungan, bisa tetap hidup atau mati.
Akhirnya mereka memilih masuk ke wilayah musuk. Ternyata  perkemahan itu penuh dengan makanan dan harta benda yang ditinggalkan begitu saja karena Allah telah meporak-porandakan tentara Aram.
Jangan  terus-menerus dalam posisi merasa tidak bisa berbuat apa-apa sehingga kita nyata-nyata tidak berbuat apa-apa (2 Raja-raja  7:3-4).jangan’NATO’  (No Action Talk Only=tidak ada tindakan hanya bicara saja atau ‘omdo’ omong doing )tetapi ‘talk less do more’ (sedikit bicara banyak bertindak).
Tidak seorang pun manusia dalam kenyataannya tidak ada yang tidak bisa berbuat apa-apa, hanya karena masih ada keraguan untuk mengambil keputusan dan bertindak. Jika kita ragu-ragu mengambil keputusan maka tidak akan ada perubahan. Tuhan memberikan kemampuan kepada setiap orang untuk melakukan  sesuatu bahkan melakukan apa yang terbaik.
Tidak semua hal berhubungan dengan apa yang bisa dilakukan harus kita semua yang melakukan dalam kehidupan ini. Tuhan akan melakukan apa yang IA lakukan, sedangkan kita harus lakukan apa yang harus kita lakukan. Hendaklah: “apa yang menjadi bagian Tuhan pasti Tuhan akan lakukan, dan apa yang menjadi bagian kita, kita harus lakukan juga”.
Jangan  menuntut orang lain (pihak lain) untuk berbuat sesuatu untuk kita, melainkan kita belajar menuntut diri kita berbuat sesuatu untuk diri kita dan  orang lain (2 raja-raja 7:5, 9). Inilah yang dikatakan sebagai belajar berbuat sesuatu yang terbaik  (2 Raja-raja 7:5b). Di samping itu, kita selalu yakin bahwa perbuatan Tuhan demi kebaikan semua orang yang percaya padaNya (2 Raja-raja 7:5b). Juga, kita perlu Belajar  berbuat dengan bergantung kepada kuasa Tuahn (2 Raja-raja 7:6). Ingatlah bahwa perbuatan Tuhan terkadang di luar akal kita (2 Raja-raja 7:6). Inilah yang akan meneguhkan iman kita agar dimampukan melakukan yang terbaik karena kekuatan yang Ia berikan kepada kita.
Jika kita belajar memilih apa yang benar sesuai Firman Tuhan dan kehendak Allah maka ada hasil akhir luar biasa seperti digambarkan di dalam 2 Raja-raja 7:16, “Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal, sesuai dengan Firman TUHAN
Mari kita hadapi hari-hari hidup kita dengan pilihan yang bijak. Melangkah dengan perhitungan yang cermat, benar dan penuh hikmat TUHAN hasilnya akan mendatangkan campur tangan Allah. Ambil keputusan dan bertindak untuk memilih yang BENAR sesuai kehendak TUHAN dan firmanNya saja karena itu pasti memelihara hidup kita. Atasi ketakutan kita, sebaliknya belajar berani karena Firman Tuhan. Yakinlah dengan diri kita yang dimampukan oleh TUHAN untuk melakukan yang terbaik dalam kehidupan ini – “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13).


DI ANTARA DUA PILIHAN
Oleh Yusuf Eko Widiarto*

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering diperhadapkan dengan kenyataan untuk memilih salah satu  di antara dua pilihan: sakit atau sehat?, lapar atau kenyang?, kurang atau lebih? Bagi seorang pelajar: tinggal kelas atau naik kelas?– bagi seorang pedagang: tidak terjual dagangannya atau laris? – bagi seorang karyawan perusahaan: bolos kerja atau lembur (offertime) dengan bonus  dari boss-nya.
Kenyataan hidup yang kita hadapi seakan-akan berbeda dari harapan kita, perhatikan bagaimana kelaparan hebat melanda seluruh penduduk  Samaria. Bukankah penduduk kota Samaria mengenal Allah dan hidup menyembah Dia. Tetapi kenyataannya mereka dikepung oleh tentara Aram di bawah pimpinan Raja Benhadad (2 Raja-raja 6:24-33), dampaknya harga barang2 yang biasanya dibuang dan ‘menjijikan’ pun mahal harganya dan menjadi bahan makanan seperti 1 (satu) kepala keledai seharga 80 syikal perak (dirupiahkan sekitar Rp.535,766,-) dan seperempat kap (cangkir) tahi merpati seharga 5 syikal perak (dirupiahkan sekitar Rp.307,230,-). Wow bukankah mahal harganya? Di sisi lain, bukankah itu bukanlah  makanan yang halal bagi warga Kerajaan Yehuda yang berpusat ibukota di Samaria dalam periode kepemimpinan Raja Yoram saat itu.
Seakan-akan seperti penggalan dari isi lagu yang plesetin  oleh seseorang : “naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali,….kiri kanan kulihat saja…barang-barang naik harganya…..kiri kanan mahal harganya…he…he.) dan juga, lagu dari Slank ,salah satu group musik rock Indonesia judulnya: “Naik-naik….”. Semuanya terjadi karena terbatasnya bahan pasokan makanan yang habis di Kota Samaria yang membutuhkan suplai (import) dari kota lain sedangkan situasi saat itu tidak menginjinkan warga Samaria mendatangkan bahan makanan dari luar Samaria.
Juga, karena mahalnya harga bahan makanan membuat sebagian yang lain menjadi barbar seperti digambarkan di dalam 2 Raja-raja 6:26-29, dimana ada dua perempuan telah membunuh, memasak dan memakan daging anaknya sendiri. Dahulu sempat negeri kita digegerkan dengan Sang Pemakan Mayat alias “Sumanto’ tetapi adiknya, “Parno” ikut mayat juga seperti dikutip http://koranbaru.com/parno-adik-dari-sumanto-juga-pemakan-mayat/ edisi 17 Maret 2011, tetapi ini justru ini lebih sadis! Bicara kelaparan mememang sesuatu yang patut direnungkan, dimana data Persekutuan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan setiap 5 detik di dunia ada 1 orang meninggal karena kelaparan, demikian dipaparkan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki-moon pada 16 November 2009 (Selasa, 11 Agustus 2010 oleh http://wahw33d.blogspot.com/2010/08/tingkat-kematian-akibat-kelaparan-di.html).
Mengapa banyak orang demo tolak kenaikkan harga bahan bakar bumi
(BBM)? Karena kuatir kenaikkan harga BBM tersebut akan berimbas harga-harga sembako,transportasi, jasa dan lainnya akan naik karena semuanya pakai BBM..takut tidak sanggup penuhi kebutuhannya! Jika BBM naik, maka  diprediksi akan bertambah 1,5 juta warga miskin baru di Indonesia seperti dituturkan http://www.lensaindonesia.com pada Rabu, 28 Maret 2012.
Tetapi sebagai orang percaya kepada TUHAN , kira harus memimilih yang BENAR sesuai kehendak TUHAN, dimana melalui kehendakNya TUHAN pasti memelihara kehidupan kita. Sekalipun mungkin BBM akan naik, yang pasti BBM (Berkat-Berkat Mengikuti), berkat Tuhan akan menngikuti hidup kita.
Dalam situasi sesulit apapun pilihlah satu di antara dua pilihan YANG BENAR sesuai FIRMAN TUHAN !
Dengan bercermin dari kisah nyata di dalam Kitab 2 Raja-raja 6:32-7:20 – Mari kita pelajari bagaimana orang-orang yang mengenal Tuhan ini memilih apa yang BENAR salah satu di antara dua pilihan  yang dihadapinya.
Elisa, Walaupun sempat takut,  tetapi akhirnya berani karena Firman Tuhan (2
Raja-raja 6:32,33-7:1-3).
          Setiap orang pasti memiliki rasa takut terhadap sesuatu; ada yang takut jika masuk dalam ruangan yang gelap, ada yang takut jika ada di atas ketinggian, serta ada yang takut mendengar suara yang aneh atau asing. Demikianlah Elisa takut karena ia mendengar bahwa Raja marah kepadanya bahkan akan membunuhnya (2 Raja-raja 6:33).
Jangan sampai ketakutan membuat kita tidak  mempercayai TUHAN lagi seperti Raja dan ajudannya (2 Raja-raja 6:33; 7:2). Seperti Raja Samaria mengatakan bahwa TUHAN tidak bisa diharapkan lagi (6:33). Bukankah TUHAN adalah sumber harapan hidup kita, dan IA bisa diharapkan oleh kit. Seperti ajudan Raja Samaria mengatakan bahwa TUHAN tidak bisa lagi berbuat apa-apa (7:2a). Bukankah, tiada yang MUSTAHIL bagi ALLAH: “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Lukas 1:37) dan “Segala sesuatu mungkin bagi orang percaya” (Markus 9:23)
Jangan lupa bahwa kuasa Firman Tuhan bisa mengubah keadaan (2 Raja-raja
7:1). Oleh karena sangat penting kita hidup dan bertumbuh dalam Firman Tuhan.
Marilah kita jangan mau lagi dikuasai oleh ketakutan sebaliknya beranilah
karena Fiman Tuhan sebab “FirmanMu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”  (Mazmur 119:105) dan “sebab Allah  tidak memberikan kpd kita roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban” (2 Timotius 1:7)
Empat orang kusta, walaupun dalam posisi merasa tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi akhirnya melakukan apa yang terbaik dalam hidupnya (2 Raja-raja 7:3-7).
4 orang kusta diperhadapkan dengan dengan 2 pilihan yaitu berserah MATI saja atau pertahankan HIDUP yang digambarkan dengan 3 hal yang dipertimbangkan: pertama,  masuk ke kota Samaria tapi akan ikut mati kelaparan seperti warga yang lainnya; kedua, duduk2 saja di dekat pintu gerbang kota berarti menunggu mati juga;
ketiga, masuk ke perkemahan tentara Aeam hasilnya untung-untungan, bisa tetap hidup atau mati.
Akhirnya mereka memilih masuk ke wilayah musuk. Ternyata  perkemahan itu penuh dengan makanan dan harta benda yang ditinggalkan begitu saja karena Allah telah meporak-porandakan tentara Aram.
Jangan  terus-menerus dalam posisi merasa tidak bisa berbuat apa-apa sehingga kita nyata-nyata tidak berbuat apa-apa (2 Raja-raja  7:3-4).jangan’NATO’  (No Action Talk Only=tidak ada tindakan hanya bicara saja atau ‘omdo’ omong doing )tetapi ‘talk less do more’ (sedikit bicara banyak bertindak).
Tidak seorang pun manusia dalam kenyataannya tidak ada yang tidak bisa berbuat apa-apa, hanya karena masih ada keraguan untuk mengambil keputusan dan bertindak. Jika kita ragu-ragu mengambil keputusan maka tidak akan ada perubahan. Tuhan memberikan kemampuan kepada setiap orang untuk melakukan  sesuatu bahkan melakukan apa yang terbaik.
Tidak semua hal berhubungan dengan apa yang bisa dilakukan harus kita semua yang melakukan dalam kehidupan ini. Tuhan akan melakukan apa yang IA lakukan, sedangkan kita harus lakukan apa yang harus kita lakukan. Hendaklah: “apa yang menjadi bagian Tuhan pasti Tuhan akan lakukan, dan apa yang menjadi bagian kita, kita harus lakukan juga”.
Jangan  menuntut orang lain (pihak lain) untuk berbuat sesuatu untuk kita, melainkan kita belajar menuntut diri kita berbuat sesuatu untuk diri kita dan  orang lain (2 raja-raja 7:5, 9). Inilah yang dikatakan sebagai belajar berbuat sesuatu yang terbaik  (2 Raja-raja 7:5b). Di samping itu, kita selalu yakin bahwa perbuatan Tuhan demi kebaikan semua orang yang percaya padaNya (2 Raja-raja 7:5b). Juga, kita perlu Belajar  berbuat dengan bergantung kepada kuasa Tuahn (2 Raja-raja 7:6). Ingatlah bahwa perbuatan Tuhan terkadang di luar akal kita (2 Raja-raja 7:6). Inilah yang akan meneguhkan iman kita agar dimampukan melakukan yang terbaik karena kekuatan yang Ia berikan kepada kita.
Jika kita belajar memilih apa yang benar sesuai Firman Tuhan dan kehendak Allah maka ada hasil akhir luar biasa seperti digambarkan di dalam 2 Raja-raja 7:16, “Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal, sesuai dengan Firman TUHAN
Mari kita hadapi hari-hari hidup kita dengan pilihan yang bijak. Melangkah dengan perhitungan yang cermat, benar dan penuh hikmat TUHAN hasilnya akan mendatangkan campur tangan Allah. Ambil keputusan dan bertindak untuk memilih yang BENAR sesuai kehendak TUHAN dan firmanNya saja karena itu pasti memelihara hidup kita. Atasi ketakutan kita, sebaliknya belajar berani karena Firman Tuhan. Yakinlah dengan diri kita yang dimampukan oleh TUHAN untuk melakukan yang terbaik dalam kehidupan ini – “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13).

*Yusuf Eko Widiarto adalah Gembala Sidang GSJA CitraRaya, Tangerang dan Sekretaris BPD GSJA Banten Periode 2010-2013.

DI ANTARA DUA PILIHAN


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering diperhadapkan dengan kenyataan untuk memilih salah satu  di antara dua pilihan: sakit atau sehat?, lapar atau kenyang?, kurang atau lebih? Bagi seorang pelajar: tinggal kelas atau naik kelas?– bagi seorang pedagang: tidak terjual dagangannya atau laris? – bagi seorang karyawan perusahaan: bolos kerja atau lembur (offertime) dengan bonus  dari boss-nya.
Kenyataan hidup yang kita hadapi seakan-akan berbeda dari harapan kita, perhatikan bagaimana kelaparan hebat melanda seluruh penduduk  Samaria. Bukankah penduduk kota Samaria mengenal Allah dan hidup menyembah Dia. Tetapi kenyataannya mereka dikepung oleh tentara Aram di bawah pimpinan Raja Benhadad (2 Raja-raja 6:24-33), dampaknya harga barang2 yang biasanya dibuang dan ‘menjijikan’ pun mahal harganya dan menjadi bahan makanan seperti 1 (satu) kepala keledai seharga 80 syikal perak (dirupiahkan sekitar Rp.535,766,-) dan seperempat kap (cangkir) tahi merpati seharga 5 syikal perak (dirupiahkan sekitar Rp.307,230,-). Wow bukankah mahal harganya? Di sisi lain, bukankah itu bukanlah  makanan yang halal bagi warga Kerajaan Yehuda yang berpusat ibukota di Samaria dalam periode kepemimpinan Raja Yoram saat itu.
Seakan-akan seperti penggalan dari isi lagu yang plesetin  oleh seseorang : “naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali,….kiri kanan kulihat saja…barang-barang naik harganya…..kiri kanan mahal harganya…he…he.) dan juga, lagu dari Slank ,salah satu group musik rock Indonesia judulnya: “Naik-naik….”. Semuanya terjadi karena terbatasnya bahan pasokan makanan yang habis di Kota Samaria yang membutuhkan suplai (import) dari kota lain sedangkan situasi saat itu tidak menginjinkan warga Samaria mendatangkan bahan makanan dari luar Samaria.
Juga, karena mahalnya harga bahan makanan membuat sebagian yang lain menjadi barbar seperti digambarkan di dalam 2 Raja-raja 6:26-29, dimana ada dua perempuan telah membunuh, memasak dan memakan daging anaknya sendiri. Dahulu sempat negeri kita digegerkan dengan Sang Pemakan Mayat alias “Sumanto’ tetapi adiknya, “Parno” ikut mayat juga seperti dikutip http://koranbaru.com/parno-adik-dari-sumanto-juga-pemakan-mayat/ edisi 17 Maret 2011, tetapi ini justru ini lebih sadis! Bicara kelaparan mememang sesuatu yang patut direnungkan, dimana data Persekutuan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan setiap 5 detik di dunia ada 1 orang meninggal karena kelaparan, demikian dipaparkan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki-moon pada 16 November 2009 (Selasa, 11 Agustus 2010 oleh http://wahw33d.blogspot.com/2010/08/tingkat-kematian-akibat-kelaparan-di.html).
Mengapa banyak orang demo tolak kenaikkan harga bahan bakar bumi
(BBM)? Karena kuatir kenaikkan harga BBM tersebut akan berimbas harga-harga sembako,transportasi, jasa dan lainnya akan naik karena semuanya pakai BBM..takut tidak sanggup penuhi kebutuhannya! Jika BBM naik, maka  diprediksi akan bertambah 1,5 juta warga miskin baru di Indonesia seperti dituturkan http://www.lensaindonesia.com pada Rabu, 28 Maret 2012.
Tetapi sebagai orang percaya kepada TUHAN , kira harus memimilih yang BENAR sesuai kehendak TUHAN, dimana melalui kehendakNya TUHAN pasti memelihara kehidupan kita. Sekalipun mungkin BBM akan naik, yang pasti BBM (Berkat-Berkat Mengikuti), berkat Tuhan akan menngikuti hidup kita.
Dalam situasi sesulit apapun pilihlah satu di antara dua pilihan YANG BENAR sesuai FIRMAN TUHAN !
Dengan bercermin dari kisah nyata di dalam Kitab 2 Raja-raja 6:32-7:20 – Mari kita pelajari bagaimana orang-orang yang mengenal Tuhan ini memilih apa yang BENAR salah satu di antara dua pilihan  yang dihadapinya.
Elisa, Walaupun sempat takut,  tetapi akhirnya berani karena Firman Tuhan (2
Raja-raja 6:32,33-7:1-3).
          Setiap orang pasti memiliki rasa takut terhadap sesuatu; ada yang takut jika masuk dalam ruangan yang gelap, ada yang takut jika ada di atas ketinggian, serta ada yang takut mendengar suara yang aneh atau asing. Demikianlah Elisa takut karena ia mendengar bahwa Raja marah kepadanya bahkan akan membunuhnya (2 Raja-raja 6:33).
Jangan sampai ketakutan membuat kita tidak  mempercayai TUHAN lagi seperti Raja dan ajudannya (2 Raja-raja 6:33; 7:2). Seperti Raja Samaria mengatakan bahwa TUHAN tidak bisa diharapkan lagi (6:33). Bukankah TUHAN adalah sumber harapan hidup kita, dan IA bisa diharapkan oleh kit. Seperti ajudan Raja Samaria mengatakan bahwa TUHAN tidak bisa lagi berbuat apa-apa (7:2a). Bukankah, tiada yang MUSTAHIL bagi ALLAH: “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Lukas 1:37) dan “Segala sesuatu mungkin bagi orang percaya” (Markus 9:23)
Jangan lupa bahwa kuasa Firman Tuhan bisa mengubah keadaan (2 Raja-raja
7:1). Oleh karena sangat penting kita hidup dan bertumbuh dalam Firman Tuhan.
Marilah kita jangan mau lagi dikuasai oleh ketakutan sebaliknya beranilah
karena Fiman Tuhan sebab “FirmanMu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”  (Mazmur 119:105) dan “sebab Allah  tidak memberikan kpd kita roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban” (2 Timotius 1:7)
Empat orang kusta, walaupun dalam posisi merasa tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi akhirnya melakukan apa yang terbaik dalam hidupnya (2 Raja-raja 7:3-7).
4 orang kusta diperhadapkan dengan dengan 2 pilihan yaitu berserah MATI saja atau pertahankan HIDUP yang digambarkan dengan 3 hal yang dipertimbangkan: pertama,  masuk ke kota Samaria tapi akan ikut mati kelaparan seperti warga yang lainnya; kedua, duduk2 saja di dekat pintu gerbang kota berarti menunggu mati juga;
ketiga, masuk ke perkemahan tentara Aeam hasilnya untung-untungan, bisa tetap hidup atau mati.
Akhirnya mereka memilih masuk ke wilayah musuk. Ternyata  perkemahan itu penuh dengan makanan dan harta benda yang ditinggalkan begitu saja karena Allah telah meporak-porandakan tentara Aram.
Jangan  terus-menerus dalam posisi merasa tidak bisa berbuat apa-apa sehingga kita nyata-nyata tidak berbuat apa-apa (2 Raja-raja  7:3-4).jangan’NATO’  (No Action Talk Only=tidak ada tindakan hanya bicara saja atau ‘omdo’ omong doing )tetapi ‘talk less do more’ (sedikit bicara banyak bertindak).
Tidak seorang pun manusia dalam kenyataannya tidak ada yang tidak bisa berbuat apa-apa, hanya karena masih ada keraguan untuk mengambil keputusan dan bertindak. Jika kita ragu-ragu mengambil keputusan maka tidak akan ada perubahan. Tuhan memberikan kemampuan kepada setiap orang untuk melakukan  sesuatu bahkan melakukan apa yang terbaik.
Tidak semua hal berhubungan dengan apa yang bisa dilakukan harus kita semua yang melakukan dalam kehidupan ini. Tuhan akan melakukan apa yang IA lakukan, sedangkan kita harus lakukan apa yang harus kita lakukan. Hendaklah: “apa yang menjadi bagian Tuhan pasti Tuhan akan lakukan, dan apa yang menjadi bagian kita, kita harus lakukan juga”.
Jangan  menuntut orang lain (pihak lain) untuk berbuat sesuatu untuk kita, melainkan kita belajar menuntut diri kita berbuat sesuatu untuk diri kita dan  orang lain (2 raja-raja 7:5, 9). Inilah yang dikatakan sebagai belajar berbuat sesuatu yang terbaik  (2 Raja-raja 7:5b). Di samping itu, kita selalu yakin bahwa perbuatan Tuhan demi kebaikan semua orang yang percaya padaNya (2 Raja-raja 7:5b). Juga, kita perlu Belajar  berbuat dengan bergantung kepada kuasa Tuahn (2 Raja-raja 7:6). Ingatlah bahwa perbuatan Tuhan terkadang di luar akal kita (2 Raja-raja 7:6). Inilah yang akan meneguhkan iman kita agar dimampukan melakukan yang terbaik karena kekuatan yang Ia berikan kepada kita.
Jika kita belajar memilih apa yang benar sesuai Firman Tuhan dan kehendak Allah maka ada hasil akhir luar biasa seperti digambarkan di dalam 2 Raja-raja 7:16, “Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal, sesuai dengan Firman TUHAN
Mari kita hadapi hari-hari hidup kita dengan pilihan yang bijak. Melangkah dengan perhitungan yang cermat, benar dan penuh hikmat TUHAN hasilnya akan mendatangkan campur tangan Allah. Ambil keputusan dan bertindak untuk memilih yang BENAR sesuai kehendak TUHAN dan firmanNya saja karena itu pasti memelihara hidup kita. Atasi ketakutan kita, sebaliknya belajar berani karena Firman Tuhan. Yakinlah dengan diri kita yang dimampukan oleh TUHAN untuk melakukan yang terbaik dalam kehidupan ini – “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13).



Rabu, 14 Maret 2012

YESUS JAWABAN HIDUP KITA


“Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam ! Tenanglah!”
Lalu angin dan danau itu menjadi teduh sekali” (Markus 4:39)


                Seorang anak yang berusia 9 tahun dan duduk di kelas 4 SD adalah seorang yang taat kepada ayah-ibunya yang seringkali mengingatkannya untuk belajar dan terkadang harus menemani adiknya juga untuk belajar. Tetapi, ia di sekolah diharuskan menyelesaikan ujian. Wah, terkadang soal ujian yang ada baginya sulit untuk diselesaikannya.
                Demikian kehidupan kekristenan kita, ketaatan ukita kepada Tuhan bukanlah hidup kita akan tertutup dengan tantangan yang ada. Justru, tantangan yang datang lebih besar daripada yang biasanya.
Tuhan tidak pernah menyuruh agar ‘badai’ itu sama sekali jangan muncul di depan atau di dalam kehidupan kita sebaliknya Ia “ijinkan” agar kita siap untuk menghadapinya.
                Murid-murid taat untuk memenuhi perintah Tuhan agar mereka menyeberangi danau itu (lihat Markus 4:36-37). Wow, sekalipun danau itu cukup besar dan dipenuhi dengan tantangan alam, tetapi murid-murid tetap taat kepadaNya.
                Saat badai muncul di hadapan mereka, mengapa murid-murid menjadi sangat takut? Sebab mereka tidak percaya sepenuhnya kepada Yesus (ayat  38-39). Di dalam ayat 38 sangat jelas bagaimana ekspresi dan kwalitas kepercayaan atau iman murid-murid kepada Yesus dari pertanyaan mereka kepadaNya “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” (ayat 38; seakan-akan melupakan Yesus dan  kuasaNya , dimana murid-muridNya menyaksikan Yesus yang menyembuhkan banyak orang sakit di Galilea dan roh-roh jahat tunduk kepada Dia (Markus 3:10-11).
Mereka berpikir bahwa Yesus tidak perduli dengan hidup mereka; Yesus mengasihi setiap orang berdosa, dan Yesus selalu perduli dengan kehidupan setiap orang yang percaya kepadaNya.
Dan sebagai bukti bahwa Ia perduli tidak hanya No Action Talk Only (Hanya berkata-kata tidak ada tindakan),  Yesus langsung bertindak; di dalam ayat 39 dikatakan : “Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu dan danau itu menjadi teduh sekali.
Yesus adalah Tuhan yang berkuasa atas alam  semesta ini. Hidup kita ada dalam genggaman tanganNya. Yesus menjadi jawaban hidup kita! Dan,Yesus mengijinkan ‘badai’ ada dalam kehidupan kita agar iman kita bertumbuh! Kuncinya adalah IMAN  kepadaNya!
Marilah kita miliki iman sepenuhnya kepada Tuhan Yesus dengan menyerahkan sepenuhnya hidup kepadaNya, seperti yang dikatakan Mazmur 37:5, “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak”.