oleh Pdt.Yusuf Eko W
“Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang
Yesus, …” (Kisah Para Rasul 18 : 25b)
Apolos, seorang Yahudi berasal
dari Aleksandria, salah seorang jemaat mula-mula yang bersemangat beritakan
Injil Kristus (Kis.18:24-25). Bagaimana dengan kita? Seharusnya kita pun
bersemangat untuk beritakan Injil Kristus!
Kisah Para Rasul adalah kitab
yang tidak diakhiri dengan kesimpulan penutup tentang apa yang dilakukan Allah
melalui Roh Kudus dan para rasul. Allah bermaksud supaya karya Roh Kudus dalam
kehidupan orang percaya dilanjutkan sampai kesudahan zaman oleh orang-orang
percaya masa kini.
Kisah Para Rasul (disingkat Kis.) sudah mengajarkan kepada
orang percaya tentang gereja mula-mula yang dipenuhi Roh Kudus membuatnya
menjadi gereja yang hidup dalam kesetiaan, kemenangan terhadap tekanan musuh
dan demontrasi kuasa Allah!
Ini adalah pola yang seharusnya
diikuti gereja pada masa kini, kekuatan Roh Kudus dinyatakan dalam pemberitaan
Injil. Dengan demikian gereja masa kini, yaitu kita bersemangat beritakan InjilNya. Bukankah waktu Roh Kudus hadir
dalam gerejaNya kita diberikan kuasa untuk memberitakan Injil dan menjadi
saksiNya dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi? (Kis.1:8).
Seharusnya kehidupan kita adalah
lanjutan dari Kisah Para Rasul—memiliki semangat juga beritakan Injil seperti
Apolos, dan murid-murid, para rasul dalam gereja mula-mula.
Kita adalah kasha dari
orang-orang percaya yang membuat sejarah (history
maker) dalam generasi kita. Kisah tentang orang-orang yang membangun
Kerajaan Allah di muka bumi.
Sudahkah berita Injil kita sampaikan di dalam keluarga kita?
pekerjaan? usaha dagang? Pergaulan muda-mudi? dalam pertemuan-pertemuan sosial
(arisan,dll)? Dan kesempatan-kesempatan yang lain sehingga banyak orang menjadi
percaya?
Mari kita semua bersemangat beritakan Injil Kristus !