Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering diperhadapkan dengan kenyataan untuk memilih
salah satu di antara dua pilihan: sakit
atau sehat?, lapar atau kenyang?, kurang atau lebih? Bagi seorang pelajar:
tinggal kelas atau naik kelas?– bagi seorang pedagang: tidak terjual
dagangannya atau laris? – bagi seorang karyawan perusahaan: bolos kerja atau
lembur (offertime) dengan bonus dari
boss-nya.
Kenyataan
hidup yang kita hadapi seakan-akan berbeda dari harapan kita, perhatikan
bagaimana kelaparan hebat melanda seluruh penduduk Samaria. Bukankah penduduk kota Samaria mengenal
Allah dan hidup menyembah Dia. Tetapi kenyataannya mereka dikepung oleh tentara
Aram di bawah pimpinan Raja Benhadad (2 Raja-raja 6:24-33), dampaknya harga
barang2 yang biasanya dibuang dan ‘menjijikan’ pun mahal harganya dan menjadi
bahan makanan seperti 1 (satu) kepala keledai seharga 80 syikal perak
(dirupiahkan sekitar Rp.535,766,-) dan seperempat kap (cangkir) tahi merpati
seharga 5 syikal perak (dirupiahkan sekitar Rp.307,230,-). Wow bukankah mahal
harganya? Di sisi lain, bukankah itu bukanlah
makanan yang halal bagi warga Kerajaan Yehuda yang berpusat ibukota di Samaria
dalam periode kepemimpinan Raja Yoram saat itu.
Seakan-akan
seperti penggalan dari isi lagu yang plesetin
oleh seseorang : “naik-naik ke
puncak gunung, tinggi-tinggi sekali,….kiri kanan kulihat saja…barang-barang
naik harganya…..kiri kanan mahal harganya…he…he.) dan juga, lagu dari Slank ,salah satu group musik rock Indonesia
judulnya: “Naik-naik….”. Semuanya terjadi karena terbatasnya bahan pasokan
makanan yang habis di Kota Samaria yang membutuhkan suplai (import) dari kota lain sedangkan situasi saat itu tidak
menginjinkan warga Samaria mendatangkan bahan makanan dari luar Samaria.
Juga,
karena mahalnya harga bahan makanan membuat sebagian yang lain menjadi barbar
seperti digambarkan di dalam 2 Raja-raja 6:26-29, dimana ada dua perempuan
telah membunuh, memasak dan memakan daging anaknya sendiri. Dahulu sempat
negeri kita digegerkan dengan Sang
Pemakan Mayat alias “Sumanto’ tetapi adiknya, “Parno” ikut mayat juga seperti
dikutip http://koranbaru.com/parno-adik-dari-sumanto-juga-pemakan-mayat/ edisi 17 Maret 2011, tetapi ini
justru ini lebih sadis! Bicara kelaparan mememang sesuatu yang patut
direnungkan, dimana data Persekutuan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan setiap 5
detik di dunia ada 1 orang meninggal karena kelaparan, demikian dipaparkan oleh
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki-moon pada 16 November
2009 (Selasa, 11 Agustus 2010 oleh http://wahw33d.blogspot.com/2010/08/tingkat-kematian-akibat-kelaparan-di.html).
Mengapa
banyak orang demo tolak kenaikkan harga bahan bakar bumi
(BBM)?
Karena kuatir kenaikkan harga BBM tersebut akan berimbas harga-harga
sembako,transportasi, jasa dan lainnya akan naik karena semuanya pakai
BBM..takut tidak sanggup penuhi kebutuhannya! Jika BBM naik, maka diprediksi akan bertambah 1,5 juta warga
miskin baru di Indonesia seperti dituturkan http://www.lensaindonesia.com pada Rabu, 28 Maret 2012.
Tetapi
sebagai orang percaya kepada TUHAN , kira harus memimilih yang BENAR sesuai
kehendak TUHAN, dimana melalui kehendakNya TUHAN pasti memelihara kehidupan
kita. Sekalipun mungkin BBM akan naik, yang pasti BBM (Berkat-Berkat
Mengikuti), berkat Tuhan akan menngikuti hidup kita.
Dalam
situasi sesulit apapun pilihlah satu di antara dua pilihan YANG BENAR sesuai
FIRMAN TUHAN !
Dengan
bercermin dari kisah nyata di dalam Kitab 2 Raja-raja 6:32-7:20 – Mari kita
pelajari bagaimana orang-orang yang mengenal Tuhan ini memilih apa yang BENAR
salah satu di antara dua pilihan yang
dihadapinya.
Elisa,
Walaupun
sempat takut, tetapi akhirnya berani
karena Firman Tuhan (2
Raja-raja 6:32,33-7:1-3).
Setiap
orang pasti memiliki rasa takut terhadap sesuatu; ada yang takut jika masuk
dalam ruangan yang gelap, ada yang takut jika ada di atas ketinggian, serta ada
yang takut mendengar suara yang aneh atau asing. Demikianlah Elisa takut karena
ia mendengar bahwa Raja marah kepadanya bahkan akan membunuhnya (2 Raja-raja
6:33).
Jangan sampai ketakutan membuat
kita tidak mempercayai TUHAN lagi
seperti Raja dan ajudannya (2 Raja-raja 6:33; 7:2). Seperti Raja Samaria
mengatakan bahwa TUHAN tidak bisa diharapkan lagi (6:33). Bukankah TUHAN adalah
sumber harapan hidup kita, dan IA bisa diharapkan oleh kit. Seperti ajudan Raja
Samaria mengatakan bahwa TUHAN tidak bisa lagi berbuat apa-apa (7:2a).
Bukankah, tiada yang MUSTAHIL bagi ALLAH: “Sebab bagi Allah tidak ada yang
mustahil” (Lukas 1:37) dan “Segala sesuatu mungkin bagi orang percaya” (Markus
9:23)
Jangan lupa bahwa kuasa Firman
Tuhan bisa mengubah keadaan (2 Raja-raja
7:1). Oleh karena sangat penting
kita hidup dan bertumbuh dalam Firman Tuhan.
Marilah kita jangan mau lagi
dikuasai oleh ketakutan sebaliknya beranilah
karena Fiman Tuhan sebab
“FirmanMu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105) dan “sebab Allah tidak memberikan kpd kita roh ketakutan,
melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban” (2 Timotius
1:7)
Empat orang kusta, walaupun dalam posisi merasa
tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi akhirnya melakukan apa yang terbaik dalam
hidupnya (2 Raja-raja 7:3-7).
4 orang kusta diperhadapkan
dengan dengan 2 pilihan yaitu berserah MATI saja atau pertahankan HIDUP yang
digambarkan dengan 3 hal yang dipertimbangkan: pertama, masuk ke kota
Samaria tapi akan ikut mati kelaparan seperti warga yang lainnya; kedua, duduk2 saja di dekat pintu
gerbang kota berarti menunggu mati juga;
ketiga, masuk ke perkemahan tentara Aeam
hasilnya untung-untungan, bisa tetap hidup atau mati.
Akhirnya mereka memilih masuk ke
wilayah musuk. Ternyata perkemahan itu
penuh dengan makanan dan harta benda yang ditinggalkan begitu saja karena Allah
telah meporak-porandakan tentara Aram.
Jangan terus-menerus dalam posisi merasa tidak bisa
berbuat apa-apa sehingga kita nyata-nyata tidak berbuat apa-apa (2
Raja-raja 7:3-4).jangan’NATO’ (No Action Talk Only=tidak ada tindakan hanya
bicara saja atau ‘omdo’ omong doing )tetapi ‘talk less do more’ (sedikit bicara
banyak bertindak).
Tidak seorang pun manusia dalam
kenyataannya tidak ada yang tidak bisa berbuat apa-apa, hanya karena masih ada
keraguan untuk mengambil keputusan dan bertindak. Jika kita ragu-ragu mengambil
keputusan maka tidak akan ada perubahan. Tuhan memberikan kemampuan kepada
setiap orang untuk melakukan sesuatu bahkan
melakukan apa yang terbaik.
Tidak semua hal berhubungan
dengan apa yang bisa dilakukan harus kita semua yang melakukan dalam kehidupan
ini. Tuhan akan melakukan apa yang IA lakukan, sedangkan kita harus lakukan apa
yang harus kita lakukan. Hendaklah: “apa yang menjadi bagian Tuhan pasti Tuhan
akan lakukan, dan apa yang menjadi bagian kita, kita harus lakukan juga”.
Jangan menuntut orang lain (pihak lain) untuk
berbuat sesuatu untuk kita, melainkan kita belajar menuntut diri kita berbuat
sesuatu untuk diri kita dan orang lain
(2 raja-raja 7:5, 9). Inilah yang dikatakan sebagai belajar berbuat sesuatu
yang terbaik (2 Raja-raja 7:5b). Di
samping itu, kita selalu yakin bahwa perbuatan Tuhan demi kebaikan semua orang
yang percaya padaNya (2 Raja-raja 7:5b). Juga, kita perlu Belajar berbuat dengan bergantung kepada kuasa Tuahn
(2 Raja-raja 7:6). Ingatlah bahwa perbuatan Tuhan terkadang di luar akal kita (2
Raja-raja 7:6). Inilah yang akan meneguhkan iman kita agar dimampukan melakukan
yang terbaik karena kekuatan yang Ia berikan kepada kita.
Jika
kita belajar memilih apa yang benar sesuai Firman Tuhan dan kehendak Allah maka
ada hasil akhir luar biasa seperti digambarkan di dalam 2 Raja-raja 7:16, “Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah
tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga
sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal, sesuai dengan Firman TUHAN”
Mari kita hadapi hari-hari hidup
kita dengan pilihan yang bijak. Melangkah dengan perhitungan yang cermat, benar
dan penuh hikmat TUHAN hasilnya akan mendatangkan campur tangan Allah. Ambil
keputusan dan bertindak untuk memilih yang BENAR sesuai kehendak TUHAN dan
firmanNya saja karena itu pasti memelihara hidup kita. Atasi ketakutan kita,
sebaliknya belajar berani karena Firman Tuhan. Yakinlah dengan diri kita yang
dimampukan oleh TUHAN untuk melakukan yang terbaik dalam kehidupan ini – “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia
yang memberikan kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar